Saturday, May 14, 2011

Bismillah di Awal, Alhamdulillah di Akhir

Sepertinya saya atau sebagian kita melupakan yang satu ini setiap mau melakukan sesuatu. Ingat saya nulis SETIAP melakukan sesuatu. Jadi, mutlak setiap perbuatan yang kita lakuin.

"Yap. Bismillah di Awal, Alhamdulillah di Akhir"

Tuesday, May 10, 2011

Hipnotis: Akrilik, Inovatik dan Futuristik


...
aku kamu apakan aku
jadinya begini
rasanya seperti
kamu hipnotis aku

kamu kamu hipnotis aku
kamu kamu hipnotis aku

...

Penggalan lirik di atas adalah bagian puncak lagu atau reff lagu Hipnotis milik Indah Dewi Pertiwi atau yang akrab disapa dengan IDP. Lagu yang berjudul Hipnotis ini secara alunan nadanya memiliki beat yang cukup membuat tubuh kita bergerak selaras mengikuti beatnya. Namun, siapa sangka ketika melihat video klip lagu ini tubuh yang semula menghentakkan beat-beat senada dipaksa terpaku melihat video klip ini. Aneh? Ya, memang aneh video klip yang satu ini. Mungkin yang ada di pikiran saat itu adalah \"Gila, ini video klip atau film animasi?\"

IDP berhasil menggebrak mainstream video klip di negeri ini. Arus mainstream video klip negeri ini nyatanya berhasil di hipnotis oleh IDP. Mungkin lirik di atas tadi akan dilantunkan oleh penonton yang menonton video klip ini termasuk musisi, sutradara, produser atau model video klip sekalipun. Nuansa futuristik yang mengesankan teknologi super canggih benar-benar hadir disini. Hal itu semakin menjadi sempurna kala didukung oleh lokasi dan pengambilan gambar yang benar-benar mencengangkan mata. Pengambilan gambar dengan helikopter, lokasi shooting ada yang berlatar di kapal tanker hingga mendatangkan dancer Rain, penyanyi Korea seolah mengungkapkan bahwa video klip ini benar-benar dibuat tidak setengah-setengah. Dan hasilnya? Boom!

Bayangkan saja efek teknologi di sana-sini. Jelas konsep futuristik kental sekali dalam video ini. Perubahan dari robot menjadi sosok IDP, invading alien yang berwujud cairan hingga berubah ke dalam wujud manusia IDP, sampai pada proses teleport Bukan sesuatu yang mudah dan instan membuat itu bung! Efek 3D pun kental dalam video klip ini. Hal itu luar biasa untuk ukuran video klip. Frame yang menjadi layar video klip ini benar-benar dimaksimalkan tanpa meninggalkan ruang kosong yang tidak berguna. Hal itu bisa kita lihathampir di setiap frame terdapat pesan berupa kata-kata mengirimkan dan menyiratkan sebuah pesan. Tidak hanya sebagai pesan hal ini membuat nuansa sendiri untuk mewakilkan sebuah teknologi.

Video klip garapan Anggy Umbara dengan dukungan dari KECI Music ini mengambil tempat di beberapa lokasi. Sebut saja Jakarta dan Lombok didatangi demi mendapatkan gambar yang sempurna dan sesuai konsep. Konsep seperti ini memang jarang kita lihat di video klip negeri ini. Lagu yang bernuansa percintaan biasanya banyak menggunakan model dengan latar yang apa adanya hanya didukung oleh efek slowmotion dari video agar terlihat dramatis dan mendukung makna lagu itu. Kalo klip ini? Boom! Biar video yang berbicara.

Video yang dibuat menjadi dua seri ini punya karakter masing-masing walaupun masih ada dalam jalan yang sama. Video klip pertama menampilkan suasana humor yang tinggi. Adanya Budi Anduk sebagai pemegang kendali menjadikan video klip ini enak dan gurih untuk ditonton. Perannya sebagai Jay Budiakto (plesetan dari Jay Subiakto), Budi Djajadiningrat, dan lainnya membuat kita tertawa disela-sela ketakjuban akan klip ini. Ia katakan dalam klip ini konsep klip ini adalah akrilik, inovatik, dan sebagainya. Akrilik?Ya, itulah Budi Anduk. Akrilik sendiri dalam artian secara harfiah adalah zat yang mengandung asam akrilat yang sifatnya merangsang. Mungkin ini yang dimaksud oleh Budi. Video klip ini akan merangsang daya kratifitas anak negeri ini untuk membuat video klip yang beda dari yang lain.

Sedangkan arti dari inovatik jelas ia ingin melalui video ini melahirkan sesuatu yang baru. Ya, baru! Bukan itu-itu saja. Hal ini seperti menjadi pembuktian bahwa anak negeri bisa melakukan hal yang membanggakan seperti ini ditengah kemajemukan monoton konsep video klip. Gabungan konsep akrilik, inovatik dan futuristik berhasil menghipnotis penonton. Sedangkan video klip kedua dengan full version berdurasi 8 menit 16 detik lebih menyuguhkan gambaran lengkap klip ini tanpa adanya pemotongan.Karakter futuristik dan inovatik tadi kental dihadirkan dalam klip ini.






Tidak hanya hal teknologi saja ternyata kita dimanjakan. Konsep cut to cut dalam pengembilan gambar dan masuk ke dalam scene yang berikutnya hadir mewarnai klip ini. Ada saat-saat di tengah klip ini, kita disuguhkan efek animasi sendiri seperti robot-robot yang sedang berada di medan perang sampai latar battle dance ala Step Up. Benar-benar suguhan yang menarik untuk sebuah video klip.Tidak berhenti sampai disitu. Sejak awal kita sudah dimanjakan dengan keindahan alam tentunya alam di Indonesia ini.  Air terjun, pantai, hingga ke pegunungan semua coba direpresentasikan dalam klip ini. Sepertinya si creator klip ini ingin menampilkan pesan keindahan alam Indonesia dengan segala bentu, latar dan rupanya. Go green and save the planet !!! Jargon yang coba disisipkan dalam klip ini untuk ditularkan ke kita. Dan hasilnya? Nice!!!

Ternyata tidak hanya terbatas dengan berbagai aneka animasi dan keindahan alam secara visual saja kekuatan video klip ini. Tanpa lagu yang diaransemen dengan apik maka video klip ini pun bisa dikatakan tidak memiliki soul atau bahkan sama sekali tidak lahir. Sentuhan maestro Dewiq dan Pay memang jangan diragukan lagi. Dengan latar belakang seorang musisi karyanya pun benar-benar sudah terbukti dengan penyanyi hebat negeri ini sebut saja lagu Dunia Belum Berakhir (Shaden), Bukan Cinta Biasa (Siti Nurhaliza), Temui Aku (Audy), Setelah Kau Pergi (Bunga Citra Lestari-OST Dealova), Dosa Termanis dan Pencuri Hati (Tere), hingga Cinta di Ujung Jalan (Agnes Monica), Sunny (Bunga Citra Lestari), Jenuh (Rio Febrian), 50 Tahun (Warna), Bukan Permainan (Gita Gutawa), I Love You (Dewi Sandra), sampai Masih Bisa Cinta (Iwan Fals). Nasib sukses IDP pun sepertinya akan serupa dengan nama-nama penyanyi ngetop itu. Belum lagi ditambah dengan pantauan dari President Director Keci Music, Bebi Romeo yang juga seorang komposer handal music tanah air.

Jika kita amati liriknya, hanya dengan menggunakan kata-kata yang singkat, padat dan jelas lagu ini mudah untuk dihapal oleh pendengarnya. Dewiq dan Pay menginginkan karakter lagu ini seperti ini. Dengan lirik yang singkat namun aransemen yang enerjik bisa memberikan indentitas sendiri untuk lagu ini.

Setelah sukses menyabet gelar SCTV Music Award untuk kategori Album Pendatang Baru Solo Ngetop mungkin dengan karya yang terus seperti ini IDP bisa mempertahankan atau bahkan menambah gelarnya lagi di blantika musik tanah air. Untuk dunia musik di tanah air tidak ada yang tidak mungkin. Seperti halnya penggarapan video klip ini, tidak ada yang tidak mungkin membuat klip sehebat dan semenarik ini.

Hipnotis Blogging Contest