Thursday, March 17, 2011

Paradoks Realita dan Tradisi

Apa lagi yang mau di bantah? kalau memang yang terjadi itu benar-benar terjadi? berbagai permasalahan di berbagai instansi menjadikan masyarakatnya sebagai kaum kerdil yang dianggap buta terhadap segala sesuatunya. tidak hanya terjadi pada institusi pemerintahan,realita tersebut terjadi pula pada institusi pencetak “orang-orang” pemerintahan, institusi pendidikan.

“...kalau mau ini harus kesana dulu, jangan lupa lampirkan bla..bla...bla...”

birokrasi memang memiliki kekuatan legalitas yang tinggi. namun, dengan kondisi seseorang atau bahkan puluhan juta orang yang ingin mendapatkan sesuatu harus terbentur masalah birokrasi yang tidak masuk akal! administrasi yang seharusnya dilakukan dengan mudah saat perkembangan teknologi kian memuncak, beberapa instansi pendidikan yang SEHARUSNYA telah berharmonisasi dengan teknologi itu malah jalan di tempat. kebiasaan yang telah dianggap sebagai pembenaran terhadap suatu masalah menjadikan tradisi yang mengikat. sangat. paradoks realita dan tradisi yang ada adalah:

masyarakat ini miskin atau dimiskinkan?
mahasiswa ini bodoh atau dibodohi?
segala sesuatu yang seharusnya mudah mengapa dipersulit?
“dalam kesulitan itu banyak pihak yang merasa tenang dan damai melakonkannya.”

sumber


No comments:

Post a Comment